Salah satu kegiatan penting yang tak lepas dari
aktivitas sehari-hari yaitu membaca. Dengan membaca dapat diperoleh berbagai
manfaat dan informasi yang dapat memperluas wawasan terlebih lagi bagi
mahasiswa. Dalam kesehariannya mahasiswa tak lepas membaca dalam menimba ilmu
pengetahuan. Namun sayang, tidak semua mau menjamah buku untuk penyegaran
rohani intelektualnya. Mahasiswa dan
buku bak menjadi pasangan yang tidak pernah akur atau mungkin lebih tepatnya
justru pasangan yang lum pernah bertemu. Tradisi minat membaca mahasiswa zaman
sekarang masih sangat rendah. Adapun hal yang sangat memaksa mahasiswa untuk
membaca buku tiada lain bila ada tugas-tugas yang dberikan oleh dosennya.
Penyakit yang sudah mulai mewabah dikalangan mahasiswa semacam perilaku hedonis
telah menjadi penghambat dalam meningkatkan gairah membaca buku. Slogan “ Buku
Adalah Jendela Dunia” tentu bukanlah suatu
yang mengada-ngada. Lebih sering membaca, lebih terbuka pula cakrawalan
pengetahuan yang dimiliki. Mahasiswa tidak lagi berpikiran sempit bila memiliki
wawasan dan pengetahuan yang luas. Dengan sering membaca buku pula akan
membangun pondasi melalui penataan bata-bata ilmu dan pengetahuan sehingga
kualitas landasan berpikir, bertindak mahasiswa dan hebatnya bisa mempengaruhi
cara pandang tentang dunia.
Perpustakaan merupakan
salah satu unsur penunjang yang paling penting dalam dunia pendidikan tinggi
adalah keberadaan sebuah perpustakaan. Adanya sebuah perpustakaan sebagai
penyedia fasilitas yang dibutuhkan terutama untuk memenuhi kebutuhan civitas
akademik akan sangat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat kampus itu sendiri. Salah satu tujuan utama
penyelenggaraan kegiatan belajar di Perguruan Tinggi adalah untuk menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas mempunyai wawasan luas dan mendalam serta
tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang yang
digelutinya. Seorang mahasiswa yang ingin mencapai sukses dalam studinya harus
mempunyai strategi khusus dalam memanfaatkan waktu untuk belajar semaksimal
mungkin dan senantiasa memprediksi lima atau enam tahun ke depan, pada saat
meninggalkan Perguruan Tinggi dan mengaplikasikan ilmunya di lapangan. Belajar
mandiri (self education) adalah ciri khas belajar di Perguruan Tinggi,
ini berarti bahwa inisiatif untuk belajar aktif dituntut lebih ketika mendengar
kata itu banyak pada mahasiswa, salah satunya dengan memanfaatkan waktu yang
tersisa di perpustakaan.
Manfaat perpustakaan sangat penting
untuk mengasah kemampuan analisis dan perdalam materi perkuliahan. Perpustakaan
memiliki bahan pustaka yang beraneka ragam jenisnya. Buku-buku sebanyak mungkin
harus dibaca, baik buku yang dianjurkan dosen maupun buku lain yang tidak
dianjurkan. Disarankan agar mahasiswa tidak membatasi diri hanya membaca buku
yang dianjurkan dosen tetapi bacalah buku mengenai fenomena yang sama sebanyak
mungkin, karena pandangan dari banyak pakar dengan membaca berarti memperluas
wawasan mengenai objek studi yang
dipelajari. Dengan membaca buku akan
membuka cakrawala dunia. Dengan
membaca suatu bacaan, seseorang dapat menerima informasi, memperdalam
pengetahuan, dan meningkatkan kecerdasan. Pemahaman terhadap kehidupan pun
semakin tajam karena membaca dapat membuka cakrawala untuk berpikir kritis dan sistematis. Membaca bisa
menjadi kegiatan sederhana yang membutuhkan modal sedikit tetapi menuai banyak
keuntungan.
Karya : Widya A1-11
Karya : Widya A1-11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar